Selasa, 12 Juli 2016

Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu)

   
  A. Pengertian MP-ASI
Berikut ini adalah beberapa pengertian dari MP-ASI (Makanan Pendaping ASI), antara lain:
ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gixi diberikan kepada bayi/anak Makanan Pendamping untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan kelurag. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pemberian MP-ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik dan perkemabangan kecerdasan anak yang sangat pesat pada periode ini.

  B. Tujuan Pemberian MP-ASI
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah:
Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
Mengembangan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.



  C. Jenis Makanan MP-ASI
Jenis makanan MP-ASI, antara lain:
Makanan Lumat
Makanan lumat adalah semua makanan yang dimasak dan atau disajikan secara lumat, yang diberikan pertama kali kepada bayi sebagai sebagai peralihan dari ASI ke makanan padat. Makanan lumat diberikan pada bayi usia 6 bulan. Contoh makanan lumat: bubur tepung, bubur beras (encer), nasi atau pisang dilumatkan, ketupat dilumatkan, lauk-pauk yang dilumatkan ataupun sayuran yang dilumatkan. Makanan lumat diberikan 2 kali sehari. Sejalan dengan pertambahan umur anak, frekuensi pemberian makanan meningkat menjadi 4-5 kali 1 piring kecil sehari.
Makanan Lembik
Makanan lembik/lembek adalah peralihan dari makanan lumat menjadi makanan keluarga. Makanan lembik ini diberikan pada anak usia 7 - 12 bulan. Contoh makanan lembek: bubur beras (padat), nasi lembek, ketupat dengan disertai lauk-pauk seperti tempe, tahu, beserta sayuran. Diberikan secara bertahap dari 1 kali sehari hingga 4-5 kali 1 piring sedang.
Makanan Keluarga
Makanan keluarga adalah maknan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah.

  D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemberian MP-ASI:
Perhatikan kebersihan alat makan
Membuat makanan secukupnya
Beri makanan dengan sebaik-baiknya
Buat variasi makanan
Ajak makan bersama anggota keluarga lain 
Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan
Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama

Daftar Pustaka
Wirda Ningsih. 1997. Buku Pintar Ibu, Bayi, dan Balita. Jakarta: Citra Harta Prima
Maryunani, Anik. 2013. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media

Cara Menyusui yang Benar



Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susudan memperkuat refleks menghisap bayi.
1. Langkah-langkah perlekatan/menyusui yang benar.
a. Cuci tangan sebelum menyusui dan mendapampingi ibu.
b. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
c. Mempersilakan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas.
d. Sebelum menyusui bersihkan puting sampai areola dengan kapas dibasahi air hangat (DTT) lalu ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai disinfektan dan menjaga kelembapan puting susu).
e. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya.
f. Mengajari ibu untuk menopang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya.


g. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi, menyentuh sudut mulut bayi dengan puting susu.
h. Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)

i. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga.
j. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui.
k. Mengajari ibu cara melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
l. Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya.

2. Posisi Menyusui
a.Posisi madona atau menggendong
Bayi berbaring menghadap ibu, leher dan punggung atas bayi diletakkan pada lengan lateral payudara. Posisi ini telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu.
b. Posisi football hold
Bayi berbaring atau punggung melingkar antara lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan.
c.Posisi berbaring miring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan sesar, ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Ibu dan bayi berbaring miring saling berhadapan.



Daftar pustaka

Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan kebidanan nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Maryunani, Anik. 2013. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media






 

ARTIKEL KESEHATAN Template by Ipietoon Cute Blog Design